Lihat videonya disini..
Jakarta (ANTARA News) - Sebuah virus komputer yang dirancang untuk menyerang sistem industri muncul secara luas di Iran dan kehebatan virus tersebut mengindikasikan adanya campur tangan suatu negara, kata perusahaan keamanan Cyber Western, Jumat pekan lalu.
"Stuxnet adalah sebuah karya dan prototipe yang menakutkan dari senjata-cyber yang mengarah pada penciptaan perlombaan senjata baru di dunia," kata Kaspersky Labs dalam sebuah pernyataan.
Berikut adalah beberapa rincian tentang Stuxnet:
Bagaimana Stuxnet Bekerja?
Virus itu adalah perangkat lunak berbahaya, atau malware, yang umumnya menyerang sistem kontrol industri yang dibuat oleh perusahaan Jerman Siemens. Para ahli mengatakan virus tersebut dapat digunakan untuk mata-mata atau sabotase.
Siemens mengatakan malware menyebar melalui perangkat memori USB thumb drive yang terinfeksi, memanfaatkan kerentanan dalam sistem operasi Windows Microsoft Corp.
Program serangan perangkat lunak Malware melalui Sistem Supervisory Control and Data Acquisition, atau SCADA. Sistem itu digunakan untuk memonitor pembangkit listrik secara otomatis - dari fasilitas makanannya dan kimia untuk pembangkit listrik.
Analis mengatakan para penyerang akan menyebarkan Stuxnet melalui thumb drive karena banyak sistem SCADA tidak terhubung ke Internet, tetapi memiliki port USB.
Sekali saja worm menginfeksi sebuah sistem, dengan cepat dan membentuk komunikasi dengan komputer server penyerang sehingga dapat digunakan untuk mencuri data perusahaan atau mengendalikan sistem SCADA, kata Randy Abrams, seorang peneliti dengan ESET, sebuah perusahaan keamanan swasta yang telah mempelajari Stuxnet.
Siapa Penciptanya?
Siemens, Microsoft dan para ahli keamanan telah mempelajari worm dan belum menentukan siapa yang membuatnya.
Mikka Hypponen, seorang kepala penelitian pada perusahaan perangkat lunak keamanan F-Secure di Finlandia percaya itu adalah serangan yang disponsori oleh suatu negara. Stuxnet sangat kompleks dan "jelas dilakukan oleh kelompok dengan dukungan teknologi dan keuangan yang serius."
Ralph Langner, ahli cyber Jerman mengatakan serangan dilakukan oleh pakar yang berkualifikasi tinggi, mungkin negara bangsa. "Ini bukan peretas yang duduk di ruang bawah rumah orang tuanya. Pada website-nya, www.langner.com /en/index.htm, Langner mengatakan penyelidikan akhirnya "fokus" pada penyerang. "Para penyerang harus tahu ini. Kesimpulan saya adalah, mereka tidak peduli, mereka tidak takut masuk penjara."
Di Mana Disebarkan?
Sebuah studi tentang penyebaran Stuxnet oleh teknologi perusahaan AS Symnatec menunjukkan bahwa negara-negara yang terkena dampak utama pada 6 Agustus adalah Iran dengan 62.867 komputer yang terinfeksi, Indonesia dengan 13.336, India dengan 6.552, Amerika Serikat dengan 2913, Australia dengan 2.436, Inggris dengan 1.038, Malaysia dengann 1.013 dan Pakistan dengan 993.
Laporan Pertama
Perusahaan Belarusia Virusblokada adalah yang pertama mengidentifikasi virus itu pada pertengahan Juni. Direktur Komersial, Gennady Reznikov kepada Reuters perusahaan memiliki dealer di Iran, dan salah satu klien dealer komputernya sudah terinfeksi virus yang ternyata Stuxnet. Reznikov mengatakan Virusblokada sendiri sudah tidak ada hubungannya dengan pembangkit listrik tenaga nuklir di Bushehr.
Menurut juru bicara Siemens, Michael Krampe, Siemens telah mengidentifikasi 15 pelanggan yang menemukan Stuxnet pada sistem mereka, dan "masing-masing mampu mendeteksi dan menghapus virus tanpa membahayakan operasi mereka."
0 komentar:
Posting Komentar