Senin, 26 November 2012

Lynx VirusScan 1.0.7 telah dirilis !

Perkembangan penyebaran malware di Indonesia pada awalnya lebih banyak didominasi oleh worms dan virus  yang berasal dari luar negeri. Namun  dominasi ini mulai runtuh dengan menyebarnya virus/worm lokal yang hampir ada di setiap komputer di seluruh Indonesia. Metode pencarian virus yang paling sering dipakai oleh antivirus yaitu metode pencocokan CRC (Cyclic Redundancy Check). 

Metode pencocokan CRC merupakan teknik yang semulanya digunakan untuk memeriksa kerusakan pada file. Metode ini yang sering digunakan oleh antivirus lokal untuk memeriksa signature dari virus, tetapi metode ini tidak efisien apabila diterapkan pada malware yang sudah mengimplementasikan teknik polymorph atau perubahan bentuk. Pada kasus virus lokal sudah ditemukan penggunaan teknik polymorph. Untuk mengatasi hal tersebut maka dibuatlah software antivirus dengan menggunakan metode pendeteksian heuristik yaitu Lynx VirusScan.

Heuristik memungkinkan software antivirus untuk mendeteksi virus/worm baru karena walaupun virus/worm sudah melakukan modifikasi terhadap byte-byte tertentu di virus, pattern atau pola virus/worm secara keseluruhan tidak akan berubah di mana hal ini akan memudahkan antivirus untuk mendeteksi virus/worm yang dilengkapi kemampuan polymorph. Dari hasil pengujian didapatkan bahwa Lynx VirusScan mampu mendeteksi virus/worm baru yang belum terdapat pada viruses signature database seperti yang terlihat pada hasil pengujian, akurasi pendeteksian yang didapat tanpa menggunakan heuristik sebesar 61,53% dan dengan menggunakan heuristik sebesar 78.85%.

Lynx VirusScan juga mampu berkolaborasi dengan hampir semua antivirus terkenal buatan luar negeri, tidak seperti antivirus lain yang pada umumnya yang menimbulkan konflik jika dikolaborasikan dengan antivirus luar negeri sehingga mampu membentuk suatu sistem proteksi virus yang sukar ditembus oleh virus/worm.

Salah satu fitur unggulan yang ada pada Lynx VirusScan adalah Shared User-Defined database. Fitur ini berguna agar para pengguna Lynx VirusScan bisa berbagi-pakai user-defined database dari pengguna lain. User-defined database berisi data-data virus/worm yang ditemukan oleh pengguna lain dimana virus/worm tersebut belum dapat terdeteksi oleh Lynx VirusScan, baik dengan menggunakan main database maupun heuristik. Petunjuk penggunaan fitur ini bisa di DOWNLOAD DISINI
Lynx VirusScan versi 1.0 7 telah dirilis, ingin tahu apa saja yang baru pada versi ini ?

NEW :
  • Scan memory pada saat startup windows.
  • Scan memory pada saat pengguna menjalankan scanning menggunakan scanner.
  • Kemampuan untuk mendeteksi launcher virus ramnit (virus shortcut) dan juga launcher autorun.inf pada saat flashdisk dicolokkan ke komputer sehingga mampu mencegah secara dini penyebaran virus yang sangat menjamur di Indonesia ini.
  • Penambahan konfigurasi proxy dan juga konfigurasi update server.
  • Beberapa signature virus/worm baru.
IMPROVED : 
  • Kemampuan  Pendeteksian Heuristik menggunakan teknik Lynx HeAD (Heuristic Advanced Detection) semakin ditingkatkan sehingga pengguna tidak perlu khawatir akan ancaman virus/worm baru yang belum terdapat dalam database Lynx VirusScan karena Lynx HeAD akan mampu mengenali virus/worm baru tersebut.
  • Penggunaan CPU dan memory rendah sehingga tidak mengurangi kinerja komputer anda.
FIXED :
  • Kesalahan pendeteksian pada beberapa varian virus ramnit (virus shortcut) telah diperbaiki.

DOWNLOAD LYNX VIRUSSCAN VERSI 1.0.7 DISINI !



0 komentar:

Posting Komentar